Biji apel, yang terdapat dalam buah apel (Malus domestica), sering kali dianggap sebagai bagian yang tidak berguna dan dibuang. Namun, biji ini mengandung senyawa beracun yang dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Meskipun biji apel mengandung sejumlah nutrisi, penting untuk mengetahui risiko yang terkait dengan konsumsinya.
Biji apel mengandung beberapa senyawa kimia, yang paling signifikan adalah amigdalin, yang merupakan glikosida sianogenik. Amigdalin dapat terurai menjadi sianida, yang merupakan racun kuat bagi manusia dan hewan.
Ketika biji apel dikunyah atau dihancurkan, enzim dalam tubuh dapat mengubah amigdalin menjadi sianida. Sianida dapat mengganggu kemampuan sel untuk menggunakan oksigen, yang dapat menyebabkan keracunan.
Meskipun mengonsumsi satu atau dua biji apel tidak cukup untuk menyebabkan keracunan, mengonsumsi biji dalam jumlah besar dapat berbahaya. Gejala keracunan sianida meliputi:
Meskipun biji apel beracun, mereka juga mengandung beberapa nutrisi yang bermanfaat, seperti:
Namun, manfaat ini dapat diperoleh tanpa risiko dengan mengonsumsi buah apel itu sendiri dan menghindari bijinya.
Biji apel mengandung racun sianida yang dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Meskipun biji ini juga memiliki beberapa manfaat nutrisi, risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsinya jauh lebih besar.
Sebagai langkah pencegahan, pastikan untuk selalu membuang biji apel sebelum mengonsumsinya dan nikmati manfaat kesehatan dari daging buahnya tanpa risiko keracunan. Ingatlah bahwa pengetahuan tentang makanan yang kita konsumsi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kita.